Satu minggu lalu datang teman membawa dua buah harddisk Seagate dan Samsung masing-masing 160Gb. Permasalahan keduanya sangat berbeda. Seagate menjadi menciut kapasitasnya menjadi 32 Gb dan Samsung terjadi error MFT (Master File Table) sehingga jika diakses akan tampak konfirmasi invalid drive letter dan minta di format. Kedua mempunyai kondisi board OK.
Sebetulnya mudah saja untuk Samsung HDD, tinggal diformat dan selesai. MFT eror bisa terjadi dikarenakan virus dan proses pengkopian yang kurang benar. Biasanya pada USB yang dicabut langsung saat proses pengkopian file yang belum selesai dan pada HDD biasanya terjadi jika saat proses kerja windows (baik pengkopian atau aplikasi) yang non responding dan user merestart paksa. Masalahnya: DATA di C dan dokumen user minta di selamatkan. Banyak software untuk menyelamatkan data dan mengembalikan MFT yang rusak disediakan. Penulis memakai Easy Recovery Pro untuk memperbaiki MFT dan mengembalikan data. Tingkat keberhasilan mencapai 60% lebih.
Pada HDD kedua yakni Seagate. Pada keadaan HDD 160 Gb menjadi 32 Gb bisa dikarenakan pemasangan jumper yang salah. Urutan pemasangan jumper untuk master, slave dan lainnya sudah diatur lewat pengaturan yang tertera di bodi HDD. Bios juga mendukung terjadinya hal ini jika bios yang ada terlalu tua. Dan ditangani dengan mengunduh update bios dari pabrikannya (jika ada). Update firmware untuk HDD juga bisa dilakukan. Jika memakai FAT32 segera konfersi ke NTFS file system. Dan terakhir adalah kesalahan pelaporan size HDD dari Bios.
Penanganan dengan Seagate HDD dengan menggunakan SeaTools for Windows atau DOS. Booting melalui CD dengan menggunakan Hirens dan pilih Opsi kedua (penulis lupa). Pilih HDD tools dan cari Seagate Tools. Masuk Seatools for Dos dan detek kan HDD nya. Setelah terdetek, masih berkapasitas 32 Gb, pilih opsi full erase. Ikuti perintah yang ada dan tunggu sampai proses full erase selesai (sekitar 1 jam-an). Setelah selesai, dari menu pilih exit. Setelah itu tekan Ctrl+Alt+Del untuk restart.
Untuk melihat kapasitas sudah benar atau belum, masuk bios dan detek auto HDD nya. Sedangkan untuk partisi, disesuaikan dengan software partisi yang disukai. Penulis menggunakan Acronis Disc Director Suite 10.